Ojol Terancam Kena Pungutan Tapera, Asosiasi: Kami Tolak! Pemerintah tengah

Berita

Ojol Terancam Kena Pungutan Tapera, Asosiasi: Kami Tolak!

Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan driver ojek online (ojol) harus membayar Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar tiga persen dari penghasilan bulanan. Rencana tersebut langsung mendapat penolakan keras dari asosiasi terkait!

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono menegaskan, pihaknya akan berusaha keras memperjuangkan hak driver ojol dengan menolak iuran Tapera. Sebab, menurutnya, pungutan dana tersebut memberatkan tanggungan ‘pasukan hijau’.

“Garda Indonesia menolak semua bentuk potongan wajib Tapera karena memberatkan beban penghasilan pekerja Indonesia. Profesi driver ojol yang statusnya masih illegal sudah dikenakan potongan dari aplikasi,” ujar Igun kepada detikOto, dikutip Jumat (7/6).

Igun menegaskan, hingga sekarang, asosiasi ojol belum diajak komunikasi pemerintah mengenai rencana pungutan kamera tersebut. Menurutnya, ojol sejauh ini mendapat informasi soal kebijakan itu melalui pemberitaan di media-media nasional.

“Hingga sekarang belum ada komunikasi dari pihak pemerintah kepada kami soal apa yang dimau, kami hanya tahu (informasi seputar Tapera) dari media dan keluhan rekan-rekan saja,” ungkapnya.

Seperti diberitakan CNBC sebelumnya, Igun menjelaskan, semenjak munculnya pandemi, penghasilan driver ojol belum sepenuhnya pulih. Bahkan, beban mereka ditambah dengan kebijakan-kebijakan lain seperti pengurangan subsidi BBM dan potongan aplikator sebesar 20 persen.

“Pastinya kita akan terus melakukan penolakan apabila pemerintah tetap melakukan pemotongan. Karena hingga sekarang status ojol ini masih illegal. Jadi apa dasar hukumnya? Mereka tidak ada dasar hukum tapi sudah dipotong Tapera,” kata dia.

“ browse feed & follow @otomtalk for more “

Ojol Terancam Kena Pungutan Tapera, Asosiasi: Kami Tolak!

Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan driver ojek online (ojol) harus membayar Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar tiga persen dari penghasilan bulanan. Rencana tersebut langsung mendapat penolakan keras dari asosiasi terkait!

Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono menegaskan, pihaknya akan berusaha keras memperjuangkan hak driver ojol dengan menolak iuran Tapera. Sebab, menurutnya, pungutan dana tersebut memberatkan tanggungan ‘pasukan hijau’.

“Garda Indonesia menolak semua bentuk potongan wajib Tapera karena memberatkan beban penghasilan pekerja Indonesia. Profesi driver ojol yang statusnya masih illegal sudah dikenakan potongan dari aplikasi,” ujar Igun kepada detikOto, dikutip Jumat (7/6).

Igun menegaskan, hingga sekarang, asosiasi ojol belum diajak komunikasi pemerintah mengenai rencana pungutan kamera tersebut. Menurutnya, ojol sejauh ini mendapat informasi soal kebijakan itu melalui pemberitaan di media-media nasional.

“Hingga sekarang belum ada komunikasi dari pihak pemerintah kepada kami soal apa yang dimau, kami hanya tahu (informasi seputar Tapera) dari media dan keluhan rekan-rekan saja,” ungkapnya.

Seperti diberitakan CNBC sebelumnya, Igun menjelaskan, semenjak munculnya pandemi, penghasilan driver ojol belum sepenuhnya pulih. Bahkan, beban mereka ditambah dengan kebijakan-kebijakan lain seperti pengurangan subsidi BBM dan potongan aplikator sebesar 20 persen.

“Pastinya kita akan terus melakukan penolakan apabila pemerintah tetap melakukan pemotongan. Karena hingga sekarang status ojol ini masih illegal. Jadi apa dasar hukumnya? Mereka tidak ada dasar hukum tapi sudah dipotong Tapera,” kata dia.

“ browse feed & follow @otomtalk for more “

Browse berita / cerita / Tips Otomotif sesuai hashtags >> otomtalk berita motor

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
atau browse instagram @Otomtalk dibawah ini:

Kunjungi Sponsor kami Vespark Dealer Resmi Piaggio Vespa Medan SUMUT www.vesparkindo.com
dan dealer resmi MOGE Aprilia dan Moto Guzzi Motoplex di www.motoplexindo.com

Powered by Webhosting Terjamin