Perang harga mobil buatan China belakangan makin sengit dan tak

Berita

Perang harga mobil buatan China belakangan makin sengit dan tak masuk akal. Bahkan, sejumlah pabrikan mulai mematok nominal kendaraan yang jauh di bawah rata-rata.

Kondisi itu, menurut pemerintah setempat, akan berdampak buruk untuk industri. Itulah mengapa, mereka memanggil beberapa petinggi perusahaan ke Beijing untuk menghentikan perang dagang tersebut. Mereka juga meminta produsen melakukan self-regulation sebelum terlambat.

Pemerintah setempat menyadari, perang harga antarprodusen lokal di China memang berperan besar dalam peningkatan penjualan di sana. Namun, demi mencegah persaingan berlebihan dan potensi ‘race to the bottom’ antarprodusen, mereka meminta ini segera dihentikan.

Regulator pasar di China turut menyuarakan hal serupa. Mereka menyerukan upaya untuk ‘secara komprehensif merapikan kompetisi yang involusioner’. Istilah ‘involusioner’ digunakan juga Perdana Menteri Li Qiang dalam laporan kerja tahunan untuk menggambarkan dinamika pasar yang makin merugikan diri sendiri.

Dalam dua tahun terakhir, harga mobil listrik dan hybrid baru di China memang mengalami penurunan drastis. Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) memperingatkan, perang harga yang tak masuk akal bisa memperburuk kompetisi di pasar lokal.

Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China (MIIT) berencana memperketat regulasi terkait persaingan yang tak produktif. Mereka ingin menegakkan hukum yang mendorong persaingan lebih sehat. Namun, sejumlah pihak pesimis itu akan berhasil. Mereka justru yakin perang harga akan semakin sengit di masa depan.

He Xiaopeng selaku Chief Executive Officer (CEO) Xpeng merupakan salah satu pihak yang ragu perang dagang akan berakhir di China. Sebab, di masa depan, kompetisi makin ketat dan produsen makin bertambah banyak.

“Persaingan akan menjadi lebih intens dalam lima tahun ke depan. Ini baru hidangan pembuka,” kata Xiaopeng, dikutip dari Carscoops, Senin (9/6).

Selama dua tahun terakhir, rata-rata harga ritel mobil baru di China turun sekira 19 persen. Kini, harga tersebut berada di kisaran 165 ribu yuan atau Rp 370 jutaan.

Sumber: detikoto

“ browse feed & follow @otomtalk for more “

Perang harga mobil buatan China belakangan makin sengit dan tak masuk akal. Bahkan, sejumlah pabrikan mulai mematok nominal kendaraan yang jauh di bawah rata-rata.

Kondisi itu, menurut pemerintah setempat, akan berdampak buruk untuk industri. Itulah mengapa, mereka memanggil beberapa petinggi perusahaan ke Beijing untuk menghentikan perang dagang tersebut. Mereka juga meminta produsen melakukan self-regulation sebelum terlambat.

Pemerintah setempat menyadari, perang harga antarprodusen lokal di China memang berperan besar dalam peningkatan penjualan di sana. Namun, demi mencegah persaingan berlebihan dan potensi ‘race to the bottom’ antarprodusen, mereka meminta ini segera dihentikan.

Regulator pasar di China turut menyuarakan hal serupa. Mereka menyerukan upaya untuk ‘secara komprehensif merapikan kompetisi yang involusioner’. Istilah ‘involusioner’ digunakan juga Perdana Menteri Li Qiang dalam laporan kerja tahunan untuk menggambarkan dinamika pasar yang makin merugikan diri sendiri.

Dalam dua tahun terakhir, harga mobil listrik dan hybrid baru di China memang mengalami penurunan drastis. Asosiasi Produsen Mobil China (CAAM) memperingatkan, perang harga yang tak masuk akal bisa memperburuk kompetisi di pasar lokal.

Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China (MIIT) berencana memperketat regulasi terkait persaingan yang tak produktif. Mereka ingin menegakkan hukum yang mendorong persaingan lebih sehat. Namun, sejumlah pihak pesimis itu akan berhasil. Mereka justru yakin perang harga akan semakin sengit di masa depan.

He Xiaopeng selaku Chief Executive Officer (CEO) Xpeng merupakan salah satu pihak yang ragu perang dagang akan berakhir di China. Sebab, di masa depan, kompetisi makin ketat dan produsen makin bertambah banyak.

“Persaingan akan menjadi lebih intens dalam lima tahun ke depan. Ini baru hidangan pembuka,” kata Xiaopeng, dikutip dari Carscoops, Senin (9/6).

Selama dua tahun terakhir, rata-rata harga ritel mobil baru di China turun sekira 19 persen. Kini, harga tersebut berada di kisaran 165 ribu yuan atau Rp 370 jutaan.

Sumber: detikoto

“ browse feed & follow @otomtalk for more “

Browse berita / cerita / Tips Otomotif sesuai hashtags >> otomtalk berita mobil

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
atau browse instagram @Otomtalk dibawah ini:

Kunjungi Sponsor kami Vespark Dealer Resmi Piaggio Vespa Medan SUMUT www.vesparkindo.com
dan dealer resmi MOGE Aprilia dan Moto Guzzi Motoplex di www.motoplexindo.com

Powered by Webhosting Terjamin