Kasus kecelakaan truk di jalan raya sering kali terjadi. Hal

Berita

Kasus kecelakaan truk di jalan raya sering kali terjadi. Hal ini membuat pengamat transportasi meminta agar pemerintah membuat sekolah khusus untuk para calon sopir truk.

“Kecelakaan truk setiap hari terjadi di Indonesia, kecuali di masa mudik truk dilarang beroperasi. Kecelakaan truk menduduki peringkat kedua setelah sepeda motor, meskipun jumlah truk lebih kecil ketimbang mobil. Tata kelola angkutan logistik di Indonesia masih buruk,” ujar pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam keterangan resminya, dikutip dari detikoto, Sabtu (16/11/2024).

Aspek keselamatan di dunia angkutan logistik dinilai Djoko cenderung diabaikan. Pengemudi pun jadi korban dari liberalisasi angkutan barang yang sepenuhnya diserahkan ke mekanisme pasar.

“Di negara maju masih ada norma-norma batasan, seperti aturan teknis terkait keselamatan kendaraan, regulasi pengemudi, dan lain-lain yang dijalankan secara ketat. Liberalisasi hanya pada pengenaan tarif dengan tetap memenuhi standar. Di Indonesia, liberalisasi di sisi tarif, sementara standar keselamatan dan norma-norma lainnya diabaikan demi efisiensi biaya,” tutur Djoko.

Djoko mengimbau kepada pemerintah agar membuat sekolah khusus pengemudi truk. Sama halnya dengan di moda-moda transportasi lainnya, seperti pesawat terbang dan kereta api.

Hal ini dinilai bisa menjadi salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan sopir truk di Indonesia.

“Pemerintah wajib menyelenggarakan sekolah mengemudi untuk semua jenis kendaraan. Pilot, nahkoda, dan masinis ada sekolahnya dan wajib bersekolah dulu. Akan tetapi sopir angkutan darat (mobil, bus, dan truk) tidak ada sekolahnya dan tidak melewati pendidikan dan latihan (Diklat),” kata Djoko.

“ browse feed & follow @otomtalk for more “

Kasus kecelakaan truk di jalan raya sering kali terjadi. Hal ini membuat pengamat transportasi meminta agar pemerintah membuat sekolah khusus untuk para calon sopir truk.

“Kecelakaan truk setiap hari terjadi di Indonesia, kecuali di masa mudik truk dilarang beroperasi. Kecelakaan truk menduduki peringkat kedua setelah sepeda motor, meskipun jumlah truk lebih kecil ketimbang mobil. Tata kelola angkutan logistik di Indonesia masih buruk,” ujar pengamat transportasi Djoko Setijowarno dalam keterangan resminya, dikutip dari detikoto, Sabtu (16/11/2024).

Aspek keselamatan di dunia angkutan logistik dinilai Djoko cenderung diabaikan. Pengemudi pun jadi korban dari liberalisasi angkutan barang yang sepenuhnya diserahkan ke mekanisme pasar.

“Di negara maju masih ada norma-norma batasan, seperti aturan teknis terkait keselamatan kendaraan, regulasi pengemudi, dan lain-lain yang dijalankan secara ketat. Liberalisasi hanya pada pengenaan tarif dengan tetap memenuhi standar. Di Indonesia, liberalisasi di sisi tarif, sementara standar keselamatan dan norma-norma lainnya diabaikan demi efisiensi biaya,” tutur Djoko.

Djoko mengimbau kepada pemerintah agar membuat sekolah khusus pengemudi truk. Sama halnya dengan di moda-moda transportasi lainnya, seperti pesawat terbang dan kereta api.

Hal ini dinilai bisa menjadi salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan keterampilan sopir truk di Indonesia.

“Pemerintah wajib menyelenggarakan sekolah mengemudi untuk semua jenis kendaraan. Pilot, nahkoda, dan masinis ada sekolahnya dan wajib bersekolah dulu. Akan tetapi sopir angkutan darat (mobil, bus, dan truk) tidak ada sekolahnya dan tidak melewati pendidikan dan latihan (Diklat),” kata Djoko.

“ browse feed & follow @otomtalk for more “

Browse berita / cerita / Tips Otomotif sesuai hashtags >> otomtalk berita mobil

Silakan cek berita dan update terbaru di menu HARI INI , link ada diatas
atau browse instagram @Otomtalk dibawah ini:

Kunjungi Sponsor kami Vespark Dealer Resmi Piaggio Vespa Medan SUMUT www.vesparkindo.com
dan dealer resmi MOGE Aprilia dan Moto Guzzi Motoplex di www.motoplexindo.com

Powered by Webhosting Terjamin